VILABS

Teknologi VR dalam Pelatihan Hemodialisis: Kurangi Risiko & Tingkatkan Kompetensi!

Teknologi VR dalam Pelatihan Hemodialisis Kurangi Risiko & Tingkatkan Kompetensi

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang manfaat virtual reality secara umum dalam dunia pendidikan medis. Di mana VR, singkatan dari virtual reality memiliki peran signifikan dalam memberikan proses pelatihan imersif kepada tenaga medis maupun mahasiswa kedokteran atau kesehatan.

Baca Juga: Manfaat Nyata Virtual Reality untuk Pelatihan Medis

5 di antara banyak peran signifikan VR dalam pelatihan medis tersebut adalah;

  1. Mampu memberikan visualisasi anatomi yang lebih realistis dan juga interaktif.
  2. Memberikan simulasi medis yang lebih akurat dan tanpa risiko.
  3. Pelatihan berulang kali dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klinis.
  4. Kualitas pemahaman materi yang didapatkan akan jauh lebih baik.
  5. Kolaborasi jarak jauh dengan ahlinya dapat dilakukan tanpa perlu takut kendala fisik.

 

5 peran yang diberikan oleh VR dalam pelatihan medis ini, tentunya sudah lebih dari cukup untuk membantu tenaga medis terus berkembang. 5 peran ini, memberikan tenaga medis banyak ruang inovasi dan juga kreativitas. Mereka dapat mempelajari suatu metode medis tertentu dalam dunia kesehatan, yang itu dulu terasa tidak mungkin untuk dilakukan berulang, menjadi mungkin untuk dilakukan.

Satu di antara banyak metode medis tersebut adalah hemodialisis. Apa itu hemodialisis?.

Sekilas Tentang Hemodialisis

Apa itu Hemodialisis, Efek Samping dan Berapa Biayanya

Hemodialisis adalah metode pencucian darah, metode ini dilakukan untuk menyaring limbah dan air dari darah, sama halnya dengan fungsi ginjal dalam tubuh.

Dapat dikatakan bahwa hemodialisis adalah pengganti ginjal yang sudah rusak. Selain dilakukan untuk penderita penyakit ginjal yang sudah rusak, hemodialisis juga bisa diterapkan untuk pasien jantung kronis.

Adapun cara kerja daripada hemodialisis ini, tergolong sederhana. Di mana prosesnya dimulai dari memasukkan jarum ke pembuluh darah pasien. Jarum inilah yang akan menghubungkan aliran darah pasien ke mesin pencuci darah.

Darah kotor akan disaring ke dalam mesin dengan melewati banyak filter yang sangat tipis. Setelah darah melewatinya, larutan dialisis akan mengalir ke arah berlawanan di bagian luar filter.

Limbah dari darah akan berpindah melewati proses pembuangan mesin dialisis. Sedangkan darah yang disaring tetap berada di filter dan nantinya dialirkan kembali ke tubuh pasien.

Metode dialisis ini, setidaknya membutuhkan waktu sekitar 4 jam per sesi, dan dapat dilakukan secara rutin, 2 sampai 3 sesi setiap minggu. Meskipun menjadi “penyambung nyawa” dari mereka penderita penyakit ginjal yang rusak, metode ini tetap memiliki efek sampingnya tersendiri. Adapun beberapa di antara efek samping dari hemodialisis ini adalah;

  • Tekanan darah rendah.
  • Anemia.
  • Detak jantung tidak normal.
  • Gejala stroke.

 

Selain itu, biaya yang diperlukan untuk menjalankan metode hemodialisis tidaklah sedikit. Per sesi cuci darah dilakukan, setidaknya kita harus mengeluarkan biaya mulai Rp. 800.000 sampai Rp. 1.500.000. Harga ini jelas tergantung membran dialisis dan fasilitas kesehatan yang dimiliki.

VR untuk Pelatihan Hemodialisis

Manfaat Besar VR untuk Pelatihan Hemodialisis

Efek samping dan juga besarnya biaya untuk melakukan hemodialisis, jelas memberikan kendala tersendiri. Tidak hanya untuk pasien, tapi juga untuk tenaga medis yang sedang berusaha mendapatkan media pembelajaran hemodialisis.

Hemodialisis membutuhkan prosedur medis dengan ketelitian tinggi, yang itu pastinya melibatkan tenaga medis yang sudah profesional dan berpengalaman. Sesuatu yang jelas belum dimiliki oleh tenaga medis pemula maupun mahasiswa kedokteran. Jika tetap nekat melakukannya, maka risiko kecelakaan kerja pun kemungkinan besar akan terjadi.

Lalu, bagaimana cara mereka agar bisa menjadi tenaga medis profesional dan berpengalaman jika bukan melalui sebuah latihan?.

Vilabs Teknologi, perusahaan imersif asal Indonesia yang dipimpin oleh Ambar Setyawan, telah menyiapkan solusi jitu untuk permasalahan ini. Vilabs dan juga Poltekkes Kemenkes Semarang, menciptakan sebuah aplikasi VR yang dapat membantu pelatihan hemodialisis lebih mudah diterapkan.

VR untuk pelatihan hemodialisis ini, mampu memberikan pengalaman interaktif yang memungkinkan tenaga kesehatan mempelajari teknik dan prosedur hemodialisis, tanpa perlu takut risiko kecelakaan yang dialami oleh pasien.

VR untuk pelatihan hemodialisis ini, mampu memberikan ketenangan tersendiri untuk tenaga medis pemula. Mereka jadi terbiasa menghadapi situasi krisis secara simulasi, dan pengalaman serta ketenangan inilah, yang nantinya akan menjadi bekal berharga untuk mereka di situasi kehidupan nyata.

Baca Juga: Virtual Reality untuk Pendidikan Kedokteran

Selain itu, VR untuk pelatihan hemodialisis ini, menghilangkan ketergantungan lembaga kesehatan dalam mendapatkan pasien yang mau menjadi media atau objek pembelajaran.

Kesimpulan

Inilah penjelasan lengkap tentang peran VR dalam pelatihan hemodialisis.

Virtual Reality (VR) menghadirkan solusi inovatif dalam pelatihan hemodialisis dengan simulasi interaktif yang aman dan bebas risiko bagi tenaga medis pemula. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran prosedur medis yang lebih efektif tanpa ketergantungan pada pasien nyata.

Apabila Anda berminat untuk menciptakan aplikasi virtual realitynya sendiri sesuai kebutuhan bisnis yang ada, hubungi saja Vilabs. Anda bisa menghubungi mereka melalui klik tombol WhatsApp di bawah ini;