Virtual reality adalah konsep teknologi yang pertama kali dikembangkan oleh Ivan Sutherland melalui mesin ciptaannya yang bernama, Head Mounted Display. Teknologi ini, diperuntukkan untuk dapat memberikan pengalaman menonton film menjadi lebih nyata. Sama halnya dengan konsep Augmented Reality dari mesin Sensorama ciptaan Morton Heilig.
Keduanya, sering diterapkan untuk industri hiburan. Konsep teknologi ini, semakin matang setelah kehadiran Jaron Lanier di tahun 1980-an. Bersama dengan perusahaannya, VPL Research, Jaron Lanier berhasil mempopulerkan istilah virtual reality ke publik dan menjadikan konsep virtual reality, lebih canggih dengan adanya data glove dan juga kacamata pintar.
Penerapan virtual reality atau VR pun semakin meluas menyasar ke berbagai bidang kehidupan manusia. Termasuk salah satunya adalah bidang fashion. Ada banyak contoh penerapan VR ini di dalam bidang fashion. Mimin akan menjelaskan beberapa contoh penerapan VR dalam bidang fashion, yang mungkin saja sering Anda jumpai.
Baca Juga: Teknologi VR untuk Pelatihan Hemodialisis
Penasaran apa saja?, simak-baik artikel ini ya!.
Contoh penerapan VR pertama dalam bidang fashion adalah maraknya aplikasi VR yang dapat memungkinkan pengguna simulasi 3D, hadir pada pameran atau peragaan busana kelas dunia. Pengguna dapat merasakan atmosfer duduk di dekat karpet merah menyaksikan para model berjalan memamerkan desain baju unik dan elegannya.
Kemampuan VR dalam membuat simulasi 3D juga tidak hanya terbatas pada visualisasi data saja. Objek-objek 3D yang ada di dalamnya, dapat direkayasa sedemikian rupa agar memudahkan desainer melakukan proses rancangan baju karyanya. Ya, Anda dapat melakukan interaksi dengan objek 3D di dunia realitas, dan membuat objek 3D terbaru.
Contoh penerapan VR untuk membantu desain baju fashion ini, seringkali juga digunakan sebagai bagian dari pelatihan untuk desainer pemula. Inovasi dan daya kreativitas yang dimiliki dapat dijelajah seluas mungkin, tanpa perlu takut akan kehabisan bahan baju berbentuk fisik atau real. Kita bahkan dapat mengurangi ketergantungan dengan bahan fisik tertentu yang tergolong sulit didapatkan atau diproduksi. Risiko kecelakaan kerja pun dapat diminimalisir.
Contoh penerapan VR berikutnya untuk bidang fashion, dapat kita lihat pada etalase virtual. Etalase ini, memungkinkan calon pelanggan untuk dapat menjelajah produk-produk fashion secara virtual. Mereka tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk datang ke toko, sekedar melihat-lihat baju yang ditawarkan.
Ini jelas memberikan dampak positif tersendiri untuk calon pelanggan. Di mana skor customer effort yang dimiliki berkurang drastis. Perlu diketahui bahwa bisnis yang berhasil mengurangi banyak proses dengan kebutuhan customer efforts yang tinggi, berkemungkinan besar mendapatkan banyak feedback yang positif.
Ketika mengunjungi sebuah toko baju, Anda pastinya penasaran dengan bagaimana rupa baju yang dilihat apabila dikenakan di badan Anda. Anda pasti akan segera mengambil baju yang diinginkan, dan mencobanya di fitting room. Kegiatan seperti ini, sebenarnya kurang praktis untuk calon pelanggan.
Butuh waktu tidak sebentar untuk mengetahui sebuah baju matching dengan gaya kita atau tidak. Tapi, bukan berarti kita bisa seenaknya berlama-lama di fitting room, karena pasti akan ada pelanggan lain yang mengantri. Jika terlalu terburu-buru, baju yang coba ingin dikenakan bisa saja rusak. Ini akan melahirkan masalah baru bagi pelanggan dan pemilik toko baju.
Jika terlalu terburu-buru, calon pelanggan juga bisa saja melupakan dan meninggalkan barang-barang pentingnya di fitting room. Virtual dress room jelas adalah solusi termutakhir untuk masalah-masalah yang tadi mimin sebutkan.
Di dalam artikel ini, mimin akan membahas lebih jauh tentang virtual dress room. Terutama soal manfaatnya untuk pelanggan dan pemilik bisnis fashion.
Secara garis besar, virtual dress room atau bisa juga kita sebut sebagai virtual fitting, dapat memberikan calon pelanggan dan pemilik bisnis fashion 4 manfaat besar. Masing-masing 2 manfaat untuk 2 entitas ini.
Kita mulai dari membahas manfaat virtual dress room untuk pelanggan terlebih dahulu;
Sedangkan manfaat virtual dress room untuk pemilik bisnis fashion adalah;
Virtual Reality telah merevolusi industri fashion dengan berbagai penerapannya, mulai dari fashion show virtual hingga desain baju 3D. Teknologi ini juga meningkatkan pengalaman belanja melalui etalase virtual dan virtual dress room, yang tidak hanya menguntungkan pelanggan dengan kemudahan dan kenyamanan, tetapi juga membantu pemilik bisnis fashion dalam meningkatkan brand perception dan penjualan online. VR menjadi solusi inovatif yang mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia fashion.
Apabila Anda berminat untuk menciptakan aplikasi virtual realitynya sendiri sesuai kebutuhan bisnis yang ada, hubungi saja Vilabs. Anda bisa menghubungi mereka melalui klik tombol WhatsApp di bawah ini;