Museum Wahanarata Keraton Yogyakarta baru saja dibuka kembali setelah proses renovasi dan konservasi. Pembukaan ini menandai hadirnya berbagai inovasi, termasuk penerapan teknologi virtual experience yang pertama kali diterapkan di museum-museum Keraton Yogyakarta. Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan memberikan pengalaman wisata yang lebih interaktif bagi pengunjung.
Museum Wahanarata menampilkan koleksi 21 kereta pusaka, seperti Kanjeng Nyai Djimat, yang memiliki nilai sejarah tinggi. Selain itu, berbagai koleksi pendukung seperti pelana, busana abdi dalem, dan payung kebesaran juga dipamerkan untuk menambah wawasan pengunjung.
Selain koleksi kereta pusaka, Museum Wahanarata juga menyajikan wahana berbasis teknologi, termasuk Augmented Reality Photo Booth, Catch & Run Games, dan Come To Life. Di wahana Augmented Reality Photo Booth, pengunjung dapat berfoto dengan avatar 3D yang lucu, sementara wahana Catch & Run Games menawarkan permainan balapan yang melibatkan gerakan tubuh. Wahana Come To Life memungkinkan anak-anak untuk mewarnai gambar pekatik dan kuda, yang kemudian diubah menjadi avatar 3D.
Inovasi ini dikembangkan melalui kerja sama dengan PT Vilabs Teknologi Indonesia (VILABS), yang merasa bangga dapat berkontribusi dalam membawa transformasi digital ke Museum Wahanarata. Dengan penerapan teknologi virtual experience, diharapkan museum ini dapat menjadi tempat rekreasi keluarga sekaligus pembelajaran yang menyenangkan.